.jpg)
Hari Demam Berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
DBD dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan tanda bahaya DBD.
Tanda bahaya DBD :
- Nyeri perut yang berat
- Muntah - muntah tidak kunjung berhenti
- Lemas setelah sudah merasa membaik
- Gusi berdarah atau mimisan
- Muntah berdarah
- Buang air besar berdarah
- Jantung berdebar
- Napas cepat
- Kulit dingin, pucat dan basah

Hari Posyandu Nasional
Tahukah Bunda, dahulu nama posyandu berasal dari nama program Puskesmas? Dilansir detikcom, pada awalnya posyandu merupakan sebuah program Puskesmas bernama program perbaikan gizi masyarakat dengan mengadakan pos penimbangan dan pemberian makanan tambahan.
Pada tahun 1975, Departemen Kesehatan menetapkan kebijakan Pembangunan Masyarakat Desa (PKMD) demi mempercepat terwujudnya masyarakat sehat. PKMD memiliki berbagai macam kegiatan.
Perbaikan gizi dilakukan melalui Karang Balita, penanggulangan diare dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare, pengobatan masyarakat di pedesaan bisa melalui Pos Kesehatan, imunisasi dan program Keluarga Berencana (KB) dapat dilaksanakan melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa.
Pada tahun 1984, Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Instruksi Bersama yang berisikan agar berbagai kegiatan yang ada di masyarakat diintegrasikan dalam satu wadah yang diberi nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
MANFAAT POSYANDU
- Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
- Menyediakan pemeriksaan kesehatan rutin
- Menyediakan imunisasi gratis
- Melakukan penyuluhan terkait gizi

Memperingati Hari Buruh
May Day diperingati secara global setiap tanggal 1 Mei, sebagai simbol perjuangan kelas pekerja. Di Indonesia, sejarah peringatan May Day penuh dinamika, diwarnai oleh berbagai tantangan dan hambatan, terutama di masa penjajahan dan Orde Baru. Namun, semangat perjuangan para buruh tak pernah padam, hingga akhirnya pemerintah Indonesia menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional pada tahun 2013, sebuah pengakuan atas kontribusi besar mereka terhadap pembangunan bangsa.
Peringatan May Day di Indonesia bermula pada tahun 1918, di masa penjajahan Belanda. Meskipun seringkali dihadapkan pada berbagai rintangan dan penindasan dari pemerintah kolonial, semangat para pekerja untuk memperjuangkan hak-haknya tetap menyala. Setelah kemerdekaan, May Day menjadi momentum penting bagi gerakan buruh Indonesia, namun sempat terhenti pasca peristiwa G30S/PKI karena kebijakan pemerintah Orde Baru yang melarang kegiatan buruh yang dianggap berbau komunisme. Namun, perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil dengan penetapan May Day sebagai hari libur nasional.

Implementasi Pendampingan Tenaga Kesehatan Melalui Kegiatan Coaching dalam Program Tbc
Halo Sahabat Dharma!
Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Melaksanakan kegiatan Implementasi Pendampingan Tenaga Kesehatan Melalui Kegiatan Coaching dalam Program Tbc di Tingkat Kab/Kota. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang menjadi lokasi pelaksanaan coaching Tuberkulosis adalah Rumah Sakit Dharma Husada pada 29 April 2025.
Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di global dan nasional. Capaian penemuan kasus TBC tahun 2023 sebanyak 821.200 kasus atau sebesar 77% dari estimasi sejumlah 1.060.000 kasus. Salah satu upaya untuk meningkatkan indikator penemuan TBC tersebut adalah dengan meningkatkan keterlibatan dan kontribusi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
Kewajiban lapor bagi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang menemukan kasus TBC sudah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021, Permenkes No. 67 Tahun 2016 dan SE Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/660/2020. Berdasarkan jenis dan kepemilikan fasilitas pelayanan kesehatan, fasyankes yang berkontribusi dalam penemuan dan pelaporan kasus TBC sebagian besar berasal dari fasyankes pemerintah. Hanya sebesar 61% RS swasta di Indonesia telah berkontribusi dalam pelaporan kasus TBC yang diobatinya.
Untuk mengatasi permasalahan yaitu masih terdapat RS swasta yang belum melakukan pelaporan ke SITB dan RS Swasta yang mengakses pemeriksaan TCM yang masih terbatas. tersebut Kementerian Kesehatan telah melakukan beberapa pendekatan, seperti Hospital DOTS Linkage (HDL) yang dianggap sebagai model Public Private Mix (PPM) awal dengan perluasan layanan DOTS ke rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Metode PPM terus dikembangkan dengan melaksanakan kegiatan berupa pemetaan fasilitas, peningkatan komitmen dengan penanda tanganan MoU, mengembangkan jejaring internal dan external rumah sakit. Kerjasama dengan Organisasi Profesi juga mulai diinisiasi dan mulai dilaksanakan upaya sistematis berupa pelatihan dan peningkatan kapasitas, pemantauan evaluasi, serta pelaporan kasus.
onsep PPM kemudian diimplementasikan di daerah Kabupaten/Kota yang dikenal sebagai Distric Public Private Mix (DPPM), konsep ini diperkuat dan didukung dengan dibentuknya Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) untuk Tuberkulosis. Dalam pelaksanaan DPPM ditemukan banyak tantangan antara lain adalah keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, pendanaan, dan sumber daya lainnya, serta pengawasan di banyak fasilitas kesehatan.
Dalam upaya mewujudkan layanan TBC yang berkualitas di fasilitas layanan kesehatan, amat diperlukan peningkatan kapasitas dengan pelatihan dan pendampingan tenaga kesehatan. Salah satunya dengan Teknik coaching oleh coach yang berasal dari KOPI TB, Organisasi Profesi, Asosiasi Fasilitas Layanan Kesehatan, dan Lembaga terkait lainnya.
.jpeg)
PENULARAN TUBERKULOSIS (TBC)
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan berpotensi serius terutama pada organ paru-paru. Penyakit ini menjadi 1 dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama agen infeksius.
Infeksi penyakit tuberkulosis mulai meningkat pada tahun 1985, sebagian karena munculnya HIV, virus penyebab AIDS. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga penderitanya tidak dapat melawan kuman TBC.
Bakteri penyebab TBC menyebar dari orang ke orang melalui droplet yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin.
Di Indonesia sendiri, kasus TBC terbilang cukup tinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat pada tahun 2020 terdapat 351.936 kasus tuberkulosis yang mana sebagian besar penderitanya berusia produktif.
Apa itu tuberkulosis?
Penyakit tuberkulosis atau TBC terjadi ketika penderita terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi yang disebut dengan TB paru ini harus ditangani segera jika tidak ingin berakibat fatal.
Pasalnya, bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi organ tubuh lainnya, seperti ginjal, kelenjar getah bening, selaput otak tulang, dan sendi. Ketika tuberkulosis sudah menginfeksi bagian tubuh lainnya, maka kondisi ini disebut dengan TB ekstra paru.
Ada dua jenis infeksi TB yang berdasarkan tingkat keparahannya. Berikut ini diantaranya:
1. TBC laten
TBC laten terjadi ketika penderitanya memiliki kuman di tubuh tetapi sistem imun berhasil mencegahnya supaya tidak menyebar. Penderitanya pun tidak memiliki gejala apapun, dan tidak menular.
Meski demikian, infeksinya masih hidup dan suatu hari nanti bisa menjadi aktif. Jika berisiko tinggi, dokter akan memberi obat untuk mencegah TB aktif. Beberapa faktor risiko yang memicu TB laten menjadi aktif adalah mengidap HIV, mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir, rontgen dada menunjukan kondisi yang tidak biasa, atau sistem kekebalan tiba-tiba melemah.
2. TBC aktif
Sementara seseorang yang sudah mengalami TBC aktif adalah saat kuman berkembang biak dan membuatnya menimbulkan gejala dan sakit. Bahkan, Anda juga dapat menyebarkan penyakit ini kepada orang lain.
90% kasus aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi TB laten. Infeksi TB laten atau aktif juga dapat resisten terhadap obat. Artinya obat tertentu tidak bekerja melawan bakteri.
Gejala TBC
Kuman penyebab virus tuberkulosis bersifat khusus, karakteristiknya perkembangan lambat dibandingkan penyakit lain.
Pada jenis TB laten sebagian besar tidak mengalami gejala. Berbeda dengan TB aktif yang biasanya menyebabkan banyak gejala. Biasanya gejala berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya, tergantung di mana bakteri TBC tumbuh.
Gejala umum ditimbulkan oleh TBC di paru-paru antara lain:
- Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
- Batuk darah atau dahak (dahak)
- Sakit dada
- Mudah lelah dan lemah
- Demam
- Panas dingin
- Keringat malam
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
Sementara, apabila TBC sudah menyebar ke organ lain dapat menyebabkan:
- Darah dalam urin dan kehilangan fungsi ginjal, jika TB mempengaruhi ginjal
- Sakit punggung dan kekakuan, kejang otot, dan ketidakteraturan tulang belakang jika TB mempengaruhi tulang belakang
- Mual dan Muntah
- Kebingungan
- Kehilangan kesadaran, jika TBC menyebar ke otak.
Penyebab Tuberkulosis
Penyebab utama tuberkulosis adalah bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Selain itu, ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan peluang Anda tertular bakteri penyebab penyakit TBC meliputi:
- Menderita diabetes, penyakit ginjal stadium akhir, atau kanker tertentu
- Malnutrisi
- Perokok dan konsumsi alkohol untuk jangka waktu yang lama
- Diagnosis HIV atau memiliki situasi lain yang membahayakan sistem kekebalan
- Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan juga dapat membuat orang berisiko terkena penyakit TB aktif, termasuk obat-obatan yang membantu mencegah penolakan transplantasi organ.
- Bepergian ke daerah dengan tingkat TB yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko tertular infeksi bakteri.
Cara Penularan TBC
Bakteri TB ditularkan melalui droplet yang terinfeksi di udara. Begitu tetesan ini memasuki udara, siapa pun di dekatnya dapat menghirupnya. Seseorang dengan TB dapat menularkan bakteri melalui bersin, batuk, berbicara, dan nyanyian.
Orang dengan sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik mungkin tidak mengalami gejala TB, bahkan jika mereka telah tertular bakteri tersebut, dikenal sebagai infeksi TB laten atau tidak aktif.
Adapun tahapan penularan dari penyakit tuberkulosis:
- Infeksi primer ketika bakteri masuk melalui hidung dan mulut yang menghirup udara dengan kandungan bakteri penyebab tuberkulosis. Bakteri ini bisa mencapai paru-paru, lalu mulai memperbanyak diri.
- Infeksi laten, terjadi ketika sistem imun melakukan perlawanan saat bakteri mulai berkembang biak. Ketika sistem imun kuat, maka bakteri dapat dihancurkan untuk menahan perkembangan infeksinya.
- Infeksi aktif, terjadi ketika sistem imut tidak kuat atau lemah melawan serangan bakteri TB. Alhasil, bakteri akan lebih bebas memperbanyak diri dan menyerang sel-sel sehat di paru-paru.
Setelah terinfeksi, Anda harus menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat TBC secara teratur selama 6-12 bulan. Pengobatan TBC memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah bakteri secara perlahan untuk meminimalisir risiko penularan.
Cara mencegah tuberkulosis
Faktanya, 10% masyarakat Indonesia memiliki bakteri TB. Namun, apakah infeksi bersifat laten atau aktif tergantung pada kondisi penderitanya. Jika mereka memiliki sistem imun yang baik, maka penyakit ini bisa sembuh bahkan sebelum gejala tersebut muncul.
Maka dari itulah, pencegahan utama agar tidak terjangkit tuberculosis (TB) adalah menjaga pola hidup, makan cukup, tidur cukup dan berhenti merokok.
Jika Anda sudah terinfeksi, selain menjalani pengobatan, sebaiknya melakukan cara pencegahan TBC terbaik agar tidak terjadi penyebaran bakteri tersebut dari orang yang sakit ke orang sehat.
Apabila Anda memiliki anak, jangan sampai melewatkan vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin untuk mencegah TBC. Selain untuk bayi dan anak-anak, vaksin ini juga bisa diberikan pada orang dewasa berusia 16–35 tahun, terutama untuk mereka yang berisiko tinggi terpapar TB di tempat kerja.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu melalui medical check up untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, termasuk TBC. Ketika mengalami salah satu atau beberapa gejalanya, jangan ragu untuk mengonsultasikan diri ke dokter, ya!
Penting untuk diingat bahwa TBC adalah penyakit menular, namun penularannya tidak secepat flu atau pilek. Dengan memahami cara penularan TBC dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.